Senin, 13 Oktober 2014

Ilmu Sosial Dasar - Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan



ILMU SOSIAL DASAR


1.     Pengertian ISD
            Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta,konsep,teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, geografi sosial, sosiologi, psikologi sosial, ekonomi, antropologi dan lain-lain.
            Ilmu Sosial Dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu-ilmu social yang dipadukan, karena masing-masing sebagai disiplin ilmu memiliki objek dan metode ilmiahnya sendiri-sendiri yang tidak mungkin dipadukan. Ilmu Sosial Dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena Ilmu Sosial Dasar tidak mempunyai objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga ia tidak mengembangkan suatu penelitian sebagai mana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu social di atas.
            Ilmu sosial dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk menkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran mahaiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkugnan sosialnya dapaat menjadi lebih besar.


2.     Tujuan ISD
            Membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran dan kepribadian yang lebih luas, dan ciri-ciri kepribadian sebagai golongan terpelajar Indonesia, khususnya yang berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia-manusia lainnya, serta sikap dan tingkah laku manusia lainnya, serta sikap dan tingkah laku manusia lainnya terhadap manusia yang bersangkutan.




3.     3 Kelompok Ilmu pengetahuan
a.       Ilmu-ilmu Alamiah (natural scince). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100% benar dan 100%  salah
b.      Ilmu-ilmu sosial (social scince). Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100% benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat berubah dari saat ke saat.
c.       Pengetahuan budaya (the humanities) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.


4.     Perbedaan antara Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
a.       Ilmu sosial dasar diberikan di perguruan tinggi, sedangkan IPS diberikan di SD hingga SMA
b.      Ilmu sosial dasar merupakan satu mata kuliah tunggal, sedangkan ilmu pengetahuan sosial terdiri sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan)
c.       Ilmu sosial dasar diarahkan untuk pembentukan sikap, sedangkan ilmu pengetahuan sosial diarahkan untuk pembentukan keterampilan.



Sumber:
http://ykaditya.blogspot.com/2010/02/perbedaan-dan-persamaan-isd-dengan-ips.html




PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
1.     Pengertian
            Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lain. Penduduk bertempat tinggal di dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula, , dan berkemungkinan akan terbentuknya suatu masyarakat di wilayah tersebut. Demikian pula hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan, ini adalah hubungan dwi tunggal, yang merupakan kebudayaan adalah hasil dari masyarakat. Kebudayaan bisa terlahir, tumbuh, dan berkembang dalam suatu masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Jadi, hubungan antara masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan yang saling menentukan.
2.     Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk
            Demografi (demography), merupakan istilah yang berasal dari dua kata Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk dan graphein yang berarti menggambar atau menulis. Oleh karena itu, demografi dapat diartikan sebagai tulisan atau gambaran tentang penduduk , terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi.
Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan penduduk :

  • Struktur umur 
  • Struktur perkawinan 
  •  Umur kawin pertama 
  •  Paritas 
  •  Disrupsi perkawinan 
  • Proporsi yang kawin

3.     Macam-macam migrasi
a.       Migrasi Internasional:
1)      Imigrasi    : Masuknya penduduk ke suatu negara
2)      Emigrasi   : Keluarnya penduduk ke negara lain
3)      Remigrasi : Kembalinya penduduk ke negara
b.      Migrasi Nasional:
1)      Urbanisasi            : Dari Desa ke Kota
2)      Transmigrasi         : Dari Pulau ke Pulau
3)      Ruralisasi              : Dari Kota ke Desa
4)      Evakuasi               : Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman
4.     Struktur Penduduk
Dalam dunia ada tiga jenis struktur yang dipakai dalam satu negara atau wilayah yang dikelompokkan berdasarkan umum, yaitu:
a.       Struktur penduduk muda adalah apabila suatu wilayah atau negara sebagian besar penduduknya muda. Struktur ini dimulai dengan umur 0-14 tahun
b.      Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah atau negara sebagian besar penduduknya dewasa. Struktur ini dimulai dengan 15-64 tahun
c.       Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau negara sebagian besar penduduknya tua. Struktur ini dimulai dengan 65 tahun keatas atau senja.
5.     Perkembangan budaya di Indonesia
             Semua negara pasti akan menghadapi perubahan termasuk bangsa kita ya bangsa Indonesia, perkembangan budaya dalam suatu bangsa biasanya tidak pada satu aspek saja tetapi bisa saja menyeluruh. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan di Indonesia semakin berkembang pesat. Masyarakat sekarang lebih tertarik dan memilih kebudayaan luar ketimbang kebudayaan asli Indonesia, terutama para remaja Indonesia. Agama, tarian, nyanyian, wayang kulit, lukisan, patung, seni ukir, dan hasil cipta lainnya yang merupakan kebudayaan asli Indonesia malah dikesampingkan. Mereka lebih memilih mengikuti tren yang ada sekarang seperti mengikuti gaya barat.
            Budaya pun mengalami perubahan, yang disebut dengan perubahan sosial budaya. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi, cara dan pola pikir masyarakat. Faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
            Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain, perkembangan IPTEK yang lambat, sifat masyarakat yang sangat tradisional, ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat, prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru, rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan, hambatan ideologis, dan pengaruh adat atau kebiasaan.
6.     Perkembangan Kebudayaan di Barat
     Kebudayaan Barat sudah mendominanisasi segala aspek. Segala hal selalu mengacu kepada Barat. Peradaban Barat telah menguasai dunia. Banyak perubahan-perubahan peradaban yang terjadi di penjuru dunia ini. Kebudayan Barat hanya sebagai petaka buruk bagi Timur. Timur yang selalu berperadaban mulia, sedikit demi sedikit mulai mengikuti kebudayaan Barat.
     Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
     Budaya asing yang masuk keindonesia menyebabkan multi efek. Budaya Indonesia perlahan-lahan semakin punah. Berbagai iklan yang mengantarkan kita untuk hidup gaul dalam konteks modern dan tidak tradisional sehingga memunculkan banyaknya kepentingan para individu yang mengharuskan berada diatas kepentingan orang lain. Akibatnya terjadi sifat individualisme semakin berpeluang untuk menjadi budaya kesehariannya. Ini semua sebenarnya terhantui akan praktik budaya yang sifatnya hanya memuaskan kehidupan semata. Sebuah kebobrokan ketika bangsa Indonesia telah pudar dalam bingkai kenafsuan belaka berprilaku yang sebenarnya tidak mendapatkan manfaat sama sekali jika dipandang dari sudut keislaman. Artinya dizaman Edan sekarang ini manusia hidup dalam tingkat Hidonisme yang sangat tinggi berpikir dalam jangka pendek hanya mencari kepuasaan belaka dimana kepuasaan tersebut yang menyesatkan umat islam untuk berprilaku.
     Salah satu contoh Serdehana sesuai dengan kenyataan, dari cara berpakaian banyak remaja-remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Sumber:
http://igedesudharma.blogspot.com/2012/11/masuknya-kebudayaan-barat-ke-indonesia.html