TEORI ORGANISASI UMUM
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Rachma Putri Widhowati
18114674
2KA21
Sistem Informasi
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
A.
Organisasi
1.
Pengertian
Organisasi
Organisasi
berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. tetapi pada
dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip. Organisasi adalah bentuk formal dari
sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing-masing (gaji, kepuasan
kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan
bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan organisasi dan tujuan individu dapat
tercapai secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama dan usaha yang
sungguh-sungguh dari kedua belah pihak (pengurus organisasi dan anggota
organisasi) untuk bersama-sama berusaha saling memenuhi kewajiban masing-masing
secara bertanggung jawab, sehingga pada saat masing-masing mendapatkan haknya
dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota organisasi/pegawai maupun bagi
pengurus organisasi/pejabat yang berwenang.
Pengertian organisasi dari para
ahli
- (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia) Organisasi iyalah susunan serta aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dan sebagainya) sehingga menjadi kesatuan yang teratur.
- (Janu Murdiyamoko dan Citra Handayani, ) Organisasi iyalah sistem sosial yang memiliki identitas kolektif yang tegas , daftar anggota yang terperinci , program kegiatan yang jelas, serta prosedur pergantian anggota.
- Menurut Stoner, organisasi iyalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
- Menurut James D. Mooney, organisasi iyalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.
- Menurut Chester I. Bernard, organisasi iyalah suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang bahkan lebih
- (Yunani: organon – alat) Organisasi iyalah suatu kelompok orang yang memiliki tujuan yang sama. Baik itu dalam penggunaan sehari-hari maupun dalam penggunaan ilmiah, istilah ini digunakan dengan banyak cara.
- Organisasi iyalah bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individual masing-masing misal (gaji, kepuasan kerja, dan lain lain) yang bekerjasama dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi).
Secara umum organisasi merupakan salah satu sarana
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen
yang dilakukan seorang pemimpin dengan organisasi yang tercipta diperusahaan
yang bersangkutan. Jadi keberhasilan perusahaan tergantung pada organisasi terutama struktur
organisasi yang dianut.
Kebutuhan
perusahaan akan penting nya peranan organisasi akan di sesuaikan dengan
seberapa besar anggota perusahaannya.Karena semakin sedikit anggota perusahaan
semakin sederhana fungsi-fungsi pengorganisasian yang dilakukan.Demikian juga
kalau perusahaan yang mula-mula anggotanya sedikit kemudian berkembang sehingga
jumlah anggota terus bertambah semakin banyak maka kebutuhan organisasi semakin
besar.
Dari beberapa pengertian
organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi harus memiliki
tiga unsur dasar, yaitu :
·
Orang-orang (sekumpulan orang),
·
Kerjasama,
·
Tujuan yang ingin dicapai.
2.
Pola Organisasi
Pola organisasi dibagi menjadi
dua bagian yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Umumnya setiap
organisasi formal biasanya mengandung kedua unsur pola tersebut dimana
organisasi formalnya yang dijadikan pedoman tegas dalam struktur organisasinya.
Sedangkan organisasi informal akan dengan sendirinya muncul karena kebutuhan
karyawan untuk bermasyarakat ataub bersosialisasi dengan dan berhubungan dengan
karyawan yang lain.
Organisasi Formal
Organisasi yang
dibentuk secara sadar dan mempunyai tujuan tertentu yang disadari pula dengan
menggunakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab maupun
pertanggungjawabkan dirancang oleh manajer agar pekerjaan dapat dilaksanakan
sesuai dengan peraturan yang telah disepakati berrsama.
Organisasi Informal
Organisasi informal
pada struktur organisasi tidak akan terlihat tetapi akan selalu mengikuti
keberadaan organisasi formal. Organisasi informal ini keberadaanya tidak
direncanakan tetapi terjadi secara otomatis karena hubungan antar perseorangan
pada sesama anggota organisasi formal
(perusahaan). Organisasi informal merupakan organisasi yang tercipta karena
adanya hubungan antar pribadi yang secara tidak sadar terjadi keberadaanya
tanpa didasarkan pada hubungan wewenang formal pada struktur organisasi maupun
kesepakatan tujuan bersama.
3.
Struktur
Organisasi
Contoh struktur organisasi
Struktur organisasi
merupakan kelanjutan dari dua bentuk pola organisasi. Adapun struktur
organisasi ini secara otomatis merupakan perwujudan struktur organisasi formal
dengan jalan menganalisis jabatan- jabatan apa yang harus diperlukan dalam
mencapai tujuan untuk kemudian menentukan kualifikasi maupun jumlah orang yang
diperlukan untuk mengisi jabatan-
jabatan yang telah ditetapkan.
Struktur organisasi
yang dibentuk akan selalu berdasarkan pada komponen organisasi yaitu :
·
Interaksi kemanusiaan
·
Kegiatan yang terarah ke tujuan
·
Struktur
Berdasarkan ketiga
komponen organisasi itu seorang manajer puncak harus dapat mengkoordinir
kegiatan- kegiatan karyawan dalam mencapai tujuan organisasi. Di samping
pertimbangan ketiga komponen tersebut, struktur organisasi harus memberi
penjelasan bagaimana pembagian kekuasaan (= authority = wewenang) dan bagaimana
tanggung jawabnya.
Pendelegasian
wewenang sangat erat hubungannya dengan batasan wewenang dan tanggung jawab
seseorang tentang suatu bagian kegiatan yang dilaksanakan. Dengan menugaskan
sebagian pekerjaan kepada bawahan berari manajer memberikan wewenang dan
tanggung jawab yang seimbang, untuk kemudian setiap bawahan harus
mempertanggung jawabkannya atasannya sesuai dengan struktur organisasi.
4.
Bentuk
Organisasi
Pada saat ini Tipe atau
Bentuk Organisasi terdapat 6 bentuk organisasi yang perlu diperhatikan. Berikut
ini adalah definisi Tipe atau Bentuk Organisasi menurut beberapa ahli adalah:
a.
Organisasi
Lini/Garis (Line Organization)
Organisasi
Lini/Garis diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk
organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan
bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang
terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan
dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer.
Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun
tetangga.
b.
Organisasi Lini Dan
Staf (Line And Staff Organization)
Organisasi Garis
dan Staf diciptakan oleh Harrington Emerson. Organisasi Garis dan Staf
Merupakan bentuk organisasi yang mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi
garis seperti adanya pengawasan secara langsung, serta mengambil
kelebihan-kelebihan dari organisasi staf seperti adanya spesialisasi kerja.
Organisasi Garis dan Staf merupakan kombinasi dari organisasi lini dan azas
komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para
staff, dimana staff berperan untuk memberi masukan, bantuan pikiran,
saran-saran, dan data informasi yang dibutuhkan.
c.
Organisasi
Fungsional (Functional Organization)
Organisasi
Fungsional diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun
berdasarkan pada sifat dan macam-macam pekerjaan yang harus dilakukan. masalah
pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
d.
Organisasi Lini
Dan Fungsional (Line And Functional Organization)
Suatu
bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada
perkepala unit (Kepala Bagian) untuk mengambil keputusan dalam bidang pekerjaan
tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang
kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan
hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon
atau tingkatan.
e.
Organisasi Lini,
Fungsional Dan Staf (Line, Functional And Staff Organization)
Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut atau
merupakan gabungan dari organisasi yang berbentuk lini fungsional dan staf.
f.
Organisasi
Komite (Commite Organization)
Suatu
organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksanakan
secara kolektif.
Organisasi
komite terdiri dari :
1)
Executive
Committee ( Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini
2)
Staff Committee,
yaitu orang – orang yang hanya mempunyai wewenang staf
B.
Manajemen dan
Organisasi
1.
Pengertian Manajemen
Manajemen berasal
dari bahasa inggris yaitu "Manage" yang berarti, mengurus, mengelola,
mengendalikan, mengusahakan, memimpin. Sedangkan Pengertian Manajemen secara
etimologis adalah seni melaksanakan dan mengatur. Pengertian manajemen juga
dipandang sebagai disiplin ilmu yang mengajarkan proses mendapatkan tujuan
organisasi dalam upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik
organisasi. Orang yang melakukan manajemen disebut dengan manajer.
Istilah manajemen
memiliki banyak pengertian. Pengertian
manajemen menurut Daft (2003;4) yaitu: “Management is the attainment of
organizational goals in an effective and efficient manner through planning
organizing leading and controlling organizational recources.” Arti dari
pengertian manajemen diatas adalah, manajemen merupakan pencapaian tujuan
dengan cara yang efektif dan efisien
melalui perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumber daya.
Secara universal manajemen diartikan sebagai penggunaan sumber daya organisasi
untuk mencapai sasaran dan kinerja yang tinggi dalam berbagai kegiatan
organisasi profit maupun non profit.
2.
Fungsi Manajemen
Manajemen pada hakekatnya merupakan proses kegiatan
seorang pimpinan (manajer) yang harus dilakukan dengan mempergunakan cara-cara
pemikiran yang rasional maupun praktis untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai sumber tenaga kerja
tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan waktu yang tersedia dengan cara
yang setepat-tepatnya. Pada umumnya fungsi manajemen hanya 4, yaitu :
a.
Perencanaan (Planning)
Merupakan
kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan memilih cara terbaik untuk mencapai
tujuan tersebut. Perencanaan yang baik dapat memberikan beberapa keuntungan,
seperti :
Ø Dapat mengidentifikasi peluang masa depan
Ø Mengantisipasi dan
menghindari permasalahan di masa depan
Ø Mengembangkan
rangkaian langkah strategik dan taktik
b.
Pengorganisasian
(Organizing & Staffing)
Kegiatan
mengkoodinir sumber daya manusia dan material organisasi agartujuan organisasi
tercapai secara efisien dan efektif. Ada empat bagian penting dalam
pengorganisasian :
-
Staffing : Suatu
kegiatan yang melakukan pembagian kelompok- kelompok kerja menurut jenisnya
beserta pengisian orang- orang yang sesuai dengan keahliannya.
-
Delegation of
Authority : Pendelegasian wewenang dari seorang atasan kepada bawahannya sesuai
dengan struktur organisasi maupun kedudukan bawahan / kemampuann bawahan.
-
Departementasi :
Pengelompokan kegiatan- kegiatan yang jenis untuk kemudian dipisahkan dengan
kegiatan yang lainnya dimana di antara pengelompokan bawahan
-
Personalia : Kepegawaian
ini sangat penting dalam hubungannya dengan para bawahan baik hubungan yang
sifat formal.
c.
Pengarahan atau
Pengendalian (Leading)
Merupakan
aktivitas untuk menemukan, mengoreksi adanya penyimpangan-penyimpangan daru
hasil yang telah dicapai, dibandingkan dengan rencana kerja yang telah
ditetapkan sebelumnya. Meliputi kegiatan memberi pengarahan, mempengaruhi, dan
memotivasi karyawan untuk bekerja.
d.
Pengawasan
(Controlling)
Bertujuan
untuk melihat apakah kegiatan organisasi telah berjalan sesuai rencana yang
ditetapkan. Fungsi pengawasan mempunyai tiga kegiatan yang harus dilakukan :
-
Menetapkan standart yang dipakai
-
Menbandingkan pelaksanaan kegiatan dengan standart
-
Melakukan koreksi
Manajemen dan
Organisasi memiliki hubungan yang erat, untuk mencapai suatu tujuan maka
dibutuhkan kerja team, ibaratkan di suatu perusahaan seorang manajer membagikan
tugas kepada anggota team nya yang terdiri dari 10 orang, 2 orang pertama
mempunyai tugas menulis, 2 orang berikutnya mempunyai tugas mengedit, 2 orang
selanjutnya mempunyai tugas memposting dan begitu selanjutnya, hingga
menjadikan kerja sama team yang solid antara manajer dan organisasi.
C.
Manajemen dan Tata
Kerja
Tata Kerja adalah
cara dimana yang bertujuan untuk mencapai tingkat efesien dan maksimal dengan
cara melaksanakan suatu pekerjaan dengan benar dan berhasil sesuai dengan apa
yang telah direncanakan. Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa
proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis,
disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
§ Menghindari
terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang
tersedia
§ Menghindari
kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
§ Menjamin adanya
pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Pemikiran saya
tentang ini adalah untuk mencapai sebuah hasil yang optimal didalam suatu
organisasi atau dalam hal apapun. Kita harus mempunyai system manajemen yang
baik dan professional karena itu berpengaruh pada hasil yang akan kita dapatkan
nanti. Tapi, kita juga tidak dapat berpusat pada itu saja bahwa tidak bias
dipisahkan yaitu system tata kerja nya pun harus jelas. Agar pelaku yang
mengerjakannya tidak tersendat karena sebuah hal yang kurang dipahami. Tata
kerja yang terstruktur akan menghasilkan output yang baik dan sangat memuaskan.
Manajemen dan Tata
Kerja merupakan faktor utama dalam tercapai nya target, seperti manajemen yang
teroganisir dan tata kerja yang terencana dengan baik akan mampu menyelesaikan
pekerjaan sesuai target yang ditetapkan. Jadi hubungan antara manajemen dan
tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini :
Manajemen : Menjelaskan
perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu
sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi
tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan
bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber
dan waktu yang tersedia.
D.
Manajemen,
Organisasi dan Tata Kerja
1.
Manajemen
Manajemen adalah suatu proses
yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia
dan sumberdaya lainnya.Dalam mencapai tujuannya kegiatan manajemen harus dapat
menyatukan tenaga,uang,metode,bahan,mesin dan keahlian pemasaran serta segala
fasilitas lainnya yang dibutuhkan,sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai
dengan efektif.
2.
Organisasi
Organisasi pada dasarnya
digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama
secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan
terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya uang, material, mesin, metode,
lingkaran, sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara
efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.Sebuah organisasi dapat
terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan
misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang
tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi
yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya.
3. Tata Kerja
Tata Kerja merupakan cara pekerjaan dengan benar dan
berhasil untuk mencapai tingkat efisien yang maksimal dengan mempertimbangkan
tujuan, fasilitas, tenaga kerja, waktu dan lain-lain yang tersedia.
Jadi dapat disimpulkan Hubungan Antara
Manajemen,Organisasi dan Tata Kerja adalah Manajemen adalah suatu proses yang
dilakukan untuk mencapai suatu tujuan dan untuk mencapai tujuan tersebut di
perlukan ada nya suatu organisasi dan suatu tata kerja untuk mengatur jalan nya
organisasi dengan baik agar mendapatkan tujuan yang maksimal.
Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi, Manajemen dan
Metode (Tata Kerja)
Jika ada
organisasi, manajemen dan metodenya dilakukan dengan kerjasama yang baik,
pemanfaatan sumber-sumber dan waktu yang ada dapat dilakukan secara tepat dan
lebih terordinir sesuai dengan proses kegiatan yang ditetapkan maka untuk
mencapai tujuan akan dapat hasil yang lebih efsien dan efektif serta lebih
maksimal. Karena ketiganya jika dilakukan sesuai dengan tugasnya maka hubungan
timbal balik itu akan saling menguntungkan untuk ketiganya. dan jika semua
prosedur diatas sudah dilakukan dengan baik maka hasilnya pun akan baik ,
sangat sempurna
Eratnya hubungan
atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
Manajemen: proses kegiatan pencapaian tujuan melalui
kerja sama antar manusia.
Organisasi: alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan
alat bagi pengelompokkan kerja sama.
Tata Kerja: pola cara-cara bagaimana kegiatan dan
kerja sama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen,
organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.
E.
Ciri-ciri Organisasi
Secara
sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai
tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada.
Organisasi bisa disebut juga sebagai wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan
bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Adapun ciri-ciri
dari organisasi adalah :
1.
Adanya komponen (atasan dan bawahan)
2.
Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari
sekelompok orang
3.
Adanya tujuan
4.
Adanya sasaran
5.
Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus
ditaati
6.
Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
Namun Menurut
Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1.
Formalitas, merupakan ciri organisasi
sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada
peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan,
strategi, dan seterusnya.
2.
Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang
menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida,
artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta
wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
3.
Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini
pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial
antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal
dengan gejala “birokrasi”.
4.
Lamanya (duration), menunjuk
pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan
orang-orang dalam organisasi itu.
F. Unsur-unsur Organisasi
Unsur dasar yang membentuk suatu
organisasi terdiri dari :
1.
Anggota organisasi.
Yaitu, Orang-orang yang melaksanakan pekerjaan organisasi,
membentuk organisasi serta terlibat dalam beberapa kegiatan primer. Orang-orang
ini terlibat juga dalam kegiatan pemikiran-pemikiran yang meliputi
konsep-konsep, penggunaan bahasa, pemecahan masalah, dan pembentukan gagasan.
Mereka juga terlibat dalam kegiatan-kegiatan perasaan yang mencakup emosi,
keinginan, dan aspek-aspek perilaku manusia lainnya yang bukan aspek
intelektual. Mereka
juga terlibat dalam kegiatan self-moving (mencakup kegiatan fisik). Dan mereka
terlibat juga dalam kegiatan elektrokimia yang mencakup brain synaps (daerah
kontak otak tempat impuls saraf ditransmisikan hanya ke satu arah).
2.
Pekerjaan
dalam organisasi
Pekerjaan ini
terdiri dari tugas-tugas formal dan tugas-tugas informal. Tugas-tugas ini
menghasilkan produk dan memberikan pelayanan organisasi. Pekerjaan ini ditandai
oleh tiga dimensi universal :
·
Isi
·
Keperluan
·
Konteks
·
Praktik-praktik
pengelolaa
3.
Man
Man (orang-orang), dalam kehidupan
organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau
personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga
organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan
(administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer
yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan
para pekerja (nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan
kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
4. Kerjasama
Kerjasama
merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau
semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi
administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan
kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
5. Tujuan Bersama
Tujuan
merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang
akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa
yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai
melalui prosedur, program, pola (network).
6. Peralatan
(Equipment)
Unsur yang
keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa
materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah,
gedung/bangunan/kantor).
7. Lingkungan
(Environment)
Faktor
lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi.
kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan
(regulation) yang telah ditetapkan. Dan juga beberapa tujuan tertentu.
G.
Teori
Organisasi
Teori
organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi menjalankan fungsinya dan
bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang bekerja di
dalamnya ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka. Teori organisasi adalah
suatu konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang
pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam mencapai sasaran yang
telah ditetapkan. Masalah adalah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan
kepentingan organisasi yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.
1.
Teori Organisasi Klasik
Teori ini biasa disebut dengan “teori
tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad
19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi
dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik
structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
Dikatakan teori
mesin karena organisasi ini menganggap manusia bagaikan sebuah onderdil yang
setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.
Definisi organisasi menurut Teori
Klasik:
Organisasi
merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan,
peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain apabila orang
bekerja sama. Teori organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi
formal. Empat unsur pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
a.
Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b.
Kelompok orang
c.
Kerjasama
d.
Kekuasaan dan kepemimpinan
Sedangkan
menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi
pokok: kekuasaan, saling melayani, doktrin, disiplin, sedangkan yang dijadikan
tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
a.
Pembagian kerja (untuk koordinasi)
b.
Proses skalar dan fungsional (proses pertumbuhan vertikal dan
horizontal)
c.
Struktur (hubungan antar kegiatan)
d.
Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan)
2.
Teori Neoklasik
Aliran yang
berikutnya muncul adalah aliran neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan
Manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori
neoklasik merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada
“pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu ataupun
kelompok kerja”.
Hugo Munsterberg
Salah satu tokoh neoklasik pencetus “Psikologi Industri”. Hugo
menulis sebuah buku “Psychology and Industrial Effeciency” tahun 1913. Buku
tersebut merupakan jembatan antara manajemen ilmiah dan neoklasik. Inti dari
pandangan Hugo adalah menekankan adanya perbedaan karakteristik individu dalam
organisasi dan meningkatkan adanya pengaruh faktor sosial dan budaya terhadap
organisasi.
Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan
yang dilakukan di Pabrik Howthorne tahun1924 milik perusahaan Western Electric
di Cicero yang disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang
dilakukan Elton Mayo seorang riset dari Western Electric menyimpulkan bahwa
pentingnya memperhatikan insentif upah dan kondisi kerja karyawan dipandang
sebagai faktor penting peningkatan produktifitas.
3. Teori Modern
Teori ini muncul pada tahun 1950
sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori modern
sering disebut dengan teori “Analisa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang
memadukan antara teori klasik dan neoklasik. Teori organisasi modern melihat
bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan
tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan sistem tertutup yang berkaitan dengan
lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang
berkaitan dengan lingkungan dan apabila ingin bertahan hidup maka ia harus bisa
beradaptasi dengan lingkungan.
Fuad, M., H, Christin.,
Nurlela, Sugiarto, Y.E.F, Paulus, 2000, Pengantar Bisnis, Jakarta, PT Gramedia
Pustaka Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar