TEORI ORGANISASI UMUM 2
Dosen : Sri Nawangsari SE, MM
Rachma Putri Widhowati
18114674
2KA21
Sistem Informasi
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan
kenikmatan bagi umatnya,yaitu nikmat iman, nikmat islam, nikmat insan, nikmat
sehat jasmani dan rohani, sholawat beserta salam kepada Rosululloh SAW.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah karya tulis ilmiah.
Walaupun
dalam bentuk yang sederhana, Karya tulis ini di susun dalam rangka salah satu
syarat untuk kelulusan uji kompetensi yang harus di ajukan, sesuai dengan waktu
yang telah di tentukan.
Terselesaikannya
karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari bimbingan dan arahan yang telah
diberikan kepada penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Kepada Allah SWT
yang telah memberikan kemudahan serta kesabaran dalam menyelesaikan KTI ini.
2.
Sri Nawangsari
SE, MM selaku dosen Teori Organisasi Umum #.
3.
Reza Chandra
S.Kom, MMSI selaku Wali Kelas 2KA21.
4.
Keluarga penulis
yang memberikan motivasi kepada penulis.
5.
Teman-teman
sekalian yang selalu memberikan semangat, khususnya 2KA21
6.
Serta semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Dengan keterbatasan kemampuan dan ilmu yang dimiliki
penulis masih banyak kekurangan dan sedikitnya kesempurnaan dalam membuat makalah
ini. Untuk itu penulis membutuhkan ktitik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun sehingga dapat menyempurnakan hasil makalahlain dikemudian hari.
Penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi pembaca
khususnya bagi penulis sendiri.
Jakarta, November 2015
Penulis
A.
PENGERTIAN DAN
ARTI PENTING KOMUNIKASI
Kata
atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis
atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan
ini bersumber pada kata communis. Dalam kata communis ini memiliki makna
‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan
untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi
adalah suatu proses atau kegiatan penyampaian pesan dari seseorang kepada orang
lain untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan
manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa apabila tidak ada komunikasi.
Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan,
kelompok, ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan
melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan
reaksi dilakukan manusia baik secara perorangan, kelompok, atau organisasi.
Komunikasi
tidak hanya terkait dengan bagaimana cara menggunakan bahasa tapi sangat
terkait juga dalam menyampaikan pesan dalam bentuk yang lainnya seperti tatapan
mata, gesture tubuh, serta mungkin intonasi.
Komunikasi
itu penting, semua orang tahu, karena ini merupakan basic instinct dari setiap
makhluk hidup. Setiap makhluk punya cara komunikasi masing-masing, setiap
manusia pun tak lepas dari cara dia melakukan komunikasi. Kita tak bisa
membeda-bedakan bahasa, suku, adat, kebiasaan, tradisi maupun agama karena pada
dasarnya berkomunikasi, menyampaikan pesan itu asal dilakukan dengan baik dan
benar, serta dalam keadaan saling terbuka, fikiran jernih tanpa sentimen dan
perasaan negatif, pasti maksud yang ingin disampaikan dapat diterima.
Komunikasi
itu sangat penting pada setiap makhluk hidup dalam bermasyarakat walaupun
caranya berbeda-beda . Kegiatan berkomunikasi itu terus menerus dilakukan
selama makhluk hidup menjani hidupnya. Komunikasi menjadi sangat penting karena
memiliki tujuan dan fungsi yang beragam , dengan cara berkomunikasi manusia
bisa menginformasikan mendidik menghibur mempengaruhi menuangkan isi hatinya
,dan lain lain. Dan dengan berkomunikasi manusia bisa lebih tenang dan bisa
juga memcahkan solusi bila ada masalah yang dihadapinya .
B.
JENIS DAN PROSES
KOMUNIKASI
1.
Jenis Komunikasi
a.
Komunikasi
Intrapribadi, yaitu komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication)
adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnya
berpikir.
b.
Komunikasi
antarpribadi (interpersonal communication) yaitu komunikasi antara orang-orang
secara tatap muka, yangmemungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung
secara langsung. Bentuk khusus komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi
diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua individu,misalnya
suami- istri, dua sejawat, guru-murid. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah
pihak- pihak yang berkomunikasi berada dalam jarakyang dekat; pihak-pihak yang
berkomunikasi mengirim dan menerimapesan secara langsung dan simultan.
c.
Komunikasi
Kelompok (Kecil), yaitu komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang
dilakukan sekelompok kecil orang (small-group communication).
d.
Komunikasi
Publik, yaitu komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara
dengan sejumlah orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu.
Meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan lain-lain. Ciri-ciri
komunikasi publik adalah berlangsung lebih formal.
e.
Komunikasi
Organisasi, yaitu komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi
dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam
jaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok.
f.
Komunikasi
Massa, yaitu komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang
menggunakan media massa cetak maupun elektronik yang dikelola sebuah lembaga
atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang
tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan- pesannya bersifat umum, disampaikan
secara serentak, cepat dan selintas.
2.
Proses
Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar
sebagai berikut:
Pengirim
pesan, penerima pesan dan pesan
Semua fungsi manajer melibatkan proses komunikasi. Proses
komunikasi dapat dilihat pada skema dibawah ini :
Diagram
Proses Komunikasi
1.
Pengirim pesan (sender)
dan isi pesan/materi
Pengirim pesan adalah orang yang
mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan
harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan
yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan
oleh pengirimpesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan
efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.
Materi pesan dapat berupa :
a.
Informasi
b.
Ajakan
c.
Rencana kerja
d.
Pertanyaan dan sebagainya
2.
Simbol/ isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat
kode atau simbol sehingga pesannya dapat
dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan
dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian
muka lainnya). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk,
mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.
3.
Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan
seperti ; TV, radio surat kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya.
Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan
disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.
4.
Mengartikan
kode/isyarat
Setelah pesan diterima
melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima
pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut,
sehingga dapat dimengerti /dipahaminya.
5.
Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat
memahami pesan dari sipengirim meskipun dalam bentuk
code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh
pengirim
6.
Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan
yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun
nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya
terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim
pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar
dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang
bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya
merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut
dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang
lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku
maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku
penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya.
Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan
pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan
diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
7.
Gangguan
Gangguan bukan
merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai pengaruh
dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal
yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau
menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan
pesan yang diterimanya.
C.
KOMUNIKASI
EFEKTIF
Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan
komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan. Oleh
karena itu, dalam bahasa asing orang menyebutnya “the communication is in tune”
,yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang
disampaikan
.Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan.
.Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan.
Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif
adalah antara lain :
- Menciptakan suasana yang menguntungkan.
- menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
- pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
- Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.
- Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihk komunikan.
Berbicara tentag minat atau awareness di pihak
komunikan, dapat dikemukakan bahwa minat akan timbul bilamana ada unsure-unsur
sebagai berikut :
- Tersedianya suatu hal yang menarik minat.
- Terdapat kontras, yaitu perbedaan antara hal yang satu dengan lainnya, sehingga apa yang menonjol itu menumbuhkan perhatian.
- Terdapat harapan untuk mendapat keuntungan atau mungkin gangguan dari hal yang dimaksudkan.
- Itulah beberapa hal saja yang dapat menimbulkan sesuatu komunikasi yang efektif.
Komunikasi efektif dipandang sebagai suatu hal yang
penting dan kompleks . Dianggap penting karena ragam dinamika kehidupan (bisnis, politik, misalnya) yang terjadi biasanya menghadirkan situasi kritis yang perlu penanganan secara tepat, munculnya kecenderungan untuk tergantung pada teknologi komunikasi, serta beragam kepentingan yang ikut muncul.
penting dan kompleks . Dianggap penting karena ragam dinamika kehidupan (bisnis, politik, misalnya) yang terjadi biasanya menghadirkan situasi kritis yang perlu penanganan secara tepat, munculnya kecenderungan untuk tergantung pada teknologi komunikasi, serta beragam kepentingan yang ikut muncul.
D.
IMPLIKASI
MANAJERIAL
Dalam kamus besar bahasa Indonesia implikasi
mempunya arti yaitu akibat.kata implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa
aspek salah satu aspek yang akan saya bahas kali ini implikasi manajerial.
Dalam manajemen sendiri terdapat 2 implikasi yaitu :
1.
Implikasi
prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja
dan formulasi kebijakan
2.
Implikasi
kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Jadi implikasi manajerial memiliki arti Proses
Pengambilan Keputusan Partisipatif Dalam Organisasi manajerial yang baik.
Implikasi manajerial adalah bagaimana meningkatkan
produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas, efisiensi dan
efektivitas dari sumber daya yang ada. apa implikasi manajerial yang muncul
dari organisasi tanpa pembatas (borderless Tipe organisasi transnasional/tanpa
batas memakai pengaturan yang mengeliminasi atau menghapus halangan geografis
artitisial.Para manajer memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan
efisiensi dan efektivitas di pasar global yang kompetitif.Implikasi yang
dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan
produk yang diproduksi di negara lain,dengan baik dengan cara memanfaatkan
sumber daya alam dan manusia yang ada pada negara ttersebut.Jadi struktur
organisasi manajerial tidak akan berpusat pada satu organisasi manajerial namun
harus mencakup seluruh struktur organisasi manajerial di seluruh negara dimana
perusahaan iitu berada.
E. PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK
ORGANISASI
Pengertian team work adalah sebuah sistem pekerjaan
yang kerjakan oleh dua orang atau lebih untuk mendapatkan tujuan yang
direncanakan bersama. Kerja sama dalam tim kerja menjadi sebuah kebutuhan dalam
mewujudkan keberhasilan kinerja dan prestasi kerja. Kerja sama dalam tim kerja
akan menjadi suatu daya dorong yang memiliki energi dan sinergisitas bagi
individu-individu yang tergabung dalam kerja tim. Komunikasi akan berjalan baik
dengan dilandasi kesadaran tanggung jawab tiap anggota.
Tracy (2006) menyatakan bahwa teamwork merupakan
kegiatan yang dikelola dan dilakukan sekelompok orang yang tergabung dalam satu
organisasi. Teamwork dapat meningkatkan kerja sama dan komunikasi di dalam dan
di antara bagian-bagian perusahaan. Biasanya teamwork beranggotakan
orang-orang yang memiliki perbedaan keahlian sehingga dijadikan kekuatan dalam
mencapai tujuan perusahaan.
Pernyataan di atas diperkuat Dewi (2007) kerja tim
(teamwork) adalah bentuk kerja dalam kelompok yang harus diorganisasi dan
dikelola dengan baik. Tim beranggotakan orang-orang yang memiliki keahlian yang
berbeda-beda dan dikoordinasikan untuk bekerja sama dengan pimpinan. Terjadi saling
ketergantungan yang kuat satu sama lain untuk mencapai sebuah tujuan atau
menyelesaikan sebuah tugas. Dengan melakukan teamwork diharapkan hasilnya
melebihi jika dikerjakan secara perorangan.
Stephen dan Timothy (2008) menyatakan teamwork
adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih
tinggi daripada jumlah masukan individual. Teamwork menghasilkan sinergi
positif melalui usaha yang terkoordinasi. Hal ini memiliki pengertian bahwa
kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada kinerja perindividu di
suatu organisasi ataupun suatu perusahaan.
Dalam teamwork terdapat beberapa karakteristik.
Diantaranya:
A. Ukuran
Secara umum, ketika ukuran tim
meningkat, akan lebih sulit bagi setiap anggota untuk dapat saling berinteraksi
dan mempengaruhi satu sama lain. Ukuran kelompok mengusulkan hal hal berikut
ini :
1.
Tim kecil (
2 sampai 4 anggota ) menunjukan lebih banyak persetujuan, mengajukan lebih
banyak pertanyaan, dan bertukar lebih banyak opini. Merek cenderung bersikap
informaldan tidak banyak menuntut pemimpin.
2.
Tim besar
cenderung memiliki lebih banyak perselisihan pendapat dan perbedaan opini.
Karena kurangnya kepuasan dihubungkan dengan tugas yang dispesialisasikan serta
komunikasi yang buruk, para anggota tim memiliki sedikit kesempatan untuk
berpatisipasi dan merasakan keakraban kelompok.
B.
Peran
Anggota
Dalam tim – tim yang sukses syarat kinerja tugas dan kepuasan social
dipenuhi oleh munculnya dua jenis peran yaitu spesialis tugas dan
sosioemosional.
Orang – orang yang memainkan peran spesialis tugas menghabiskan
waktu dan energi untuk membantu tim meraih tujuannya. Mereka sering
memperlihatkan perilaku – perilaku berikut :
a) Memprakarsai
ide
b)
Memberikan
opini
c)
Mencari
informasi
d)
Meringkas
e)
Memberi
semangat
Orang – orang yang menggunakan peran sosioemosional mendukung
kebutuhan emosional para anggota tim dan membantu menguatkan kesatuan social.
Mereka memperlihatkan perilaku – perilaku berikut :
a) Mendorong
b) Berpadu
c) Mengurangi
Ketegangan
d) Mengikuti
e) Berkompromi
Beberapa ahli mengatakan bahwa dalam
suatu kelompok terdapat ciri – ciri, yaitu :
1)
Terdiri dari 2 orang atau lebih
2)
Adanya interaksi yang terus menerus
3)
Adanya pengembangan identitas kelompok
4)
Adanya norma – norma kelompok
5)
Adanya diferensiasi peran
6)
Peran yang saling tergantung
7)
Produktivitas bertambah atau meningkat
F. TAHAPAN PEMBENTUKAN KELOMPOK
Hal yang sangat mendasar dalam
mewujudkan keutuhan sebuah tim agar dapat berkinerja dan berdaya guna adalah
dengan melakukan perancangan tim yang baik. Pentingnya perancangan tim yang
baik diuraikan Griffin (2004) dengan membagi ke dalam 4 (empat) tahap
perkembangan, yaitu:
a)
Forming
(pembentukan), adalah tahapan di mana para anggota setuju untuk bergabung
dalam suatu tim. Karena kelompok baru dibentuk maka setiap orang membawa
nilai-nilai, pendapat dan cara kerja sendiri-sendiri. Kelompok cenderung belum
dapat memilih pemimpin (kecuali tim yang sudah dipilih ketua kelompoknya
terlebih dahulu).
b)
Storming
(merebut hati), adalah tahapan di mana kekacauan mulai timbul di dalam tim.
Pemimpin yang telah dipilih seringkali dipertanyakan kemampuannya dan anggota
kelompok tidak ragu-ragu untuk mengganti pemimpin yang dinilai tidak mampu.
Faksi-faksi mulai terbentuk, terjadi pertentangan karena masalah- masalah
pribadi, semua bersikeras dengan pendapat masing-masing. Komunikasi yang
terjadi sangat sedikit karena masing-masing orang tidak mau lagi menjadi
pendengar.
c)
Norming
(pengaturan norma), adalah tahapan di mana individu-individu dan subgroup
yang ada dalam tim mulai merasakan keuntungan bekerja bersama dan berjuang
untuk menghindari team tersebut dari kehancuran (bubar). Karena semangat
kerjasama sudah mulai timbul, setiap anggota mulai merasa bebas untuk
mengungkapkan perasaan dan pendapatnya kepada seluruh anggota tim.
d)
Performing
(melaksanakan), adalah tahapan merupakan titik kulminasi di mana team sudah berhasil
membangun sistem yang memungkinkannya untuk dapat bekerja secara produktif dan
efisien. Pada tahap ini keberhasilan tim akan terlihat dari prestasi yang
ditunjukkan.
G.
Pengertian Kekuatan Team Work
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling
bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak
menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat
dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim,
beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan
dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun
terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera
menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan
terganggu. Bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi
yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Makanya sangat penting
untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.
Berikut poin-poin teamwork yang baik:
Berikut poin-poin teamwork yang baik:
1)
Teamwork adalah kerjasama dlm tim yang biasanya dibentuk dari beragam
divisi dan kepentingan.
2)
Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.
3)
Filosofi teamwork: ‘saya mengerjakan apa yang Anda tidak bisa dan Anda
mengerjakan apa yang saya tidak bisa.
4)
Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparmen
harus disingkirkan.
5)
Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan
individual.
6)
Keragaman individu dalam teamwork memang sebuah nilai plus namun
bisa menjadi minus jika tidak ada saling pengertian.
7)
Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan
menjadi modal sukses bersama.
8)
Jika setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi
pasti akan segera terealisasi.
9)
Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan
team. Bayangkan jika si A mengejar target A & si B mengejar target B, lalu
target bersama bermuara kemana?
10)
Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akan
mempercepat proses pencapaian target.
11)
Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung
pada pemboikotan kerjasama.
12)
Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi
target tidak perlu waktu yang lama.
13)
Ingatlah selalu bahwa: ‘teamwork makes the dream work’.
H.
Pengertian Manajerial
Menurut
kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi
sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat
ini adalah manajerial atau manajemen.
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi
yaitu :
1)
Implikasi
prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja
dan formulasi kebijakan
2)
Implikasi
kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Implikasi
manajerial dalam hal pembentukan kelompok sangat terlihat pada
pembentukan team work pada suatu perusahaan. Perusahaan dapat
mengefektifkan dan mengefisiensikan proses operasional usaha mereka
melalui team work. Pemimpin perusahaan juga dapat lebih mudah dalam
mengontrol tenaga kerja mereka sehingga dapat memberikan apresiasi sesuai
dengan hasil pencapaian baik secara umum melalui team work maupun
secara khusus melalui anggota-anggotanya.
Dalam
pengambilan keputusan dibidang manajerial, seorang pemimpin harus memperhatikan
segala aspek yang melatarbelakangi sebuah permasalahan yang harus diberikan
jalan keluar. Ketrampilan seorang pemimpin dalam hal ini harus selalu diasah
karena permasalahan yang muncul akan semakin kompleks dan semakin membutuhkan
pertimbangan yang matang. Dibutuhkan kebijaksanaan dalam mengambil
keputusan-keputusan penting, tetapi resiko dari keputusan yang telah diambilpun
harus bisa diterima oleh semua kalangan. Oleh karena itu penting untuk seorang
pemimpin memperhatikan detail dari semua aspek yang ada, sebisa mungkin sebuah
keputusan harus diambil untuk kebaikan dan keadilan semuanya.
Teori
dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton yang membedakan dua dimensi
dalam kepemimpinan, yaitu “concern for people” dan “concern for production”.
Pada dasarnya teori managerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan yang
didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu:
1.
Improvised
artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas
tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi.
2.
Country Club
artinya kepemimpinann didasarkan kepada hubungan informal antara individu
artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan
suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.
3.
Team yaitu
kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung
kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen.
Tekanan untama terletak pada kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling
memerlukan. Dasar dari kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan
penghargaan.
4.
Task artinya
pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan organisasi.
Penampilan terletak pada penampilan individu dalam organisasi.
5.
Midle Road
artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan
hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi
dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara
moral individu pada tingkat yang memuaskan.
I.
Definisi dan
dasar pengambilan keputusan
Definisi Pengambilan
Keputusan Menurut Para Ahli :
·
Menurut George
R. Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu
dari dua atau lebih alternatif yang ada.
·
Menurut Sondang
P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis
terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut
perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
·
Menurut James A.
F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih
suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah suatu cara yang digunakan untuk memberikan
suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik
tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.
J.
Jenis keputusan
Organisasi
Pengambilan
keputusan secara garis besar ada 2, yaitu rutin dan tidak rutin.
1)
Keputusan Rutin
Keputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta
biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya.
2)
Keputusan tidak
Rutin Keputusan tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus
dan tidak bersifat rutin.
K.
Faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan
John
D.Miller dalam Imam Murtono (2009)
menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan
adalah: jenis kelamin pria atau wanita, peranan pengambilan keputusan, dan keterbatasan
kemampuan.
Dalam
pengambilan suatu keputusan individu dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu
nilai individu, kepribadian, dan kecenderungan dalam pengambilan resiko.
·
Pertama, nilai
individu pengambil keputusan merupakan keyakinan dasar yang digunakan seseorang
jika ia dihadapkan pada permasalahan dan harus mengambil suatu keputusan.
Nilai-nilai ini telah tertanam sejak kecil melalui suatu proses belajar dari
lingkungan keluarga dan masyarakat. Dalam banyak keadaan individu bahkan tidak
berfikir untuk menyusun atau menilai keburukan dan lebih ditarik oleh
kesempatan untuk menang.
·
Kedua,
kepribadian. Keputusan yang diambil seseorang juga dipengaruhi oleh faktor
psikologis seperti kepribadian. Dua variabel utama kepribadian yang berpengaruh
terhadap keputusan yang dibuat, seperti ideologi versus kekuasaan dan emosional
versus obyektivitas. Beberapa pengambil keputusan memiliki suatu orientasi
ideologi tertentu yang berarti keputusan dipengaruhi oleh suatu filosofi atau
suatu perangkat prinsip tertentu. Sementara itu pengambil keputusan atau orang
lain mendasarkan keputusannya pada suatu yang secara politis akan meningkatkan
kekuasaannya secara pribadi.
·
Ketiga,
kecenderungan terhadap pengambilan resiko. Untuk meningkatkan kecakapan dalam
membuat keputusan, perawat harus membedakan situasi ketidakpastian dari situasi
resiko, karena keputusan yang berbeda dibutuhkan dalam kedua situasi tersebut.
Ketidakpastian adalah kurangnya pengetahuan hasil tindakan, sedangkan resiko
adalah kurangnya kendali atas hasil tindakan dan menganggap bahwa si pengambil
keputusan memiliki pengetahuan hasil tindakan walaupun ia tidak dapat
mengendalikannya. Lebih sulit membuat keputusan dibawah ketidakpastian
dibanding dibawah kondisi bahaya. Di bawah ketidakpastian si pengambil
keputusan tidak memiliki dasar rasional terhadap pilihan satu strategi atas
strategi lainnya.
· Implikasi manajerial
1)
Gaya pengambilan
keputusan
2)
Gaya Direktif
(Pengarahan)
3)
Adalah Suatu
gaya pengambilan keputusan dengan ambiguitas/ketidakjelasan yang rendah dan
cara berpikirnya yang rasional
4)
Gaya Analitis
5)
Adalah suatu
gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi terhadap
ambiguitas/ketidakjelasan dan cara berpikirnya rasional
6)
Gaya Konseptual
7)
Adalah suatu
gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi untuk ambiguitas
/ketidakjelasan dan cara berpikir intuitif yang tinggi juga
8)
Gaya Perilaku
9)
Adalah suatu
gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang rendah untuk
ambiquitas/ketidakjelasan dengan cara berpikir intuitif yang tinggi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar