Selasa, 02 Desember 2014

Individu, Keluarga dan Masyarakat - Pemuda dan Sosialisasi



A.   Individu, Keluarga dan Masyarakat

1.      Pengertian Individu
“Individu” berasal dari bahasa latin, “Individuum”, yang artinya “yang tak terbagi”. Jadi, merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu social, paham individu menyangkut tabiatnya dengan kehidupan jiwanya yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Dalam ilmu social, individu menekankan peyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang isimewa, yang tak seberapa mempengaruhi kehidupan manusia.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, individu bias di artikan sebagai organisme yg hidupnya berdiri sendiri, secara fisiologi ia bersifat bebas (tidak mempunyai hubungan organik dng sesamanya). Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.

2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu
a.      Pendirian Navistik
Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
b.      Pendirian Empiristik dan Environmentalistik
Pendirian ini berlawanan dengan pendirian Navistik. Para ahli berpendapat, bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperanan sama sekali.
c.       Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme
Kebanyakan para ahli mengikuti pendirian konvergensi dengan modifikasi seperlunya. Suatu modifikasi yang terkenal yang sering dianggap sebagai perkembangan lebih jauh konsepsi konvergensi ialah konsep interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu. Nampak lain dengan konsep konvergensi yang berpandangan oleh dasar (bakat) dan lingkungan.

d.      Tahap Pertumbuhan Indvidu
Petumbuhan individu sejak lahir sampai masa dewasa atau masa kematangan itu melalui beberapa fase sebagai berikut :
·         Masa vital yaitu dari 0,0 sampai kira-kira 2,0 tahun
·         Masa estetik dari umur kira-kira 2,0 tahun sampai kira-kira 7,0 tahun
·         Masa intelektual dari kira-kira umur 7,0 tahun sampai kira-kira umur 13,00 tahun atau 14,00 tahun.
·         Masa sosial kira-kira umur 13,00 tahun atau 14,00 tahun sampai kira-kira umur 20,00 tahun atau 21,00 tahun

3.      Pengertian Keluarga
Keluarga merupakan unit atau satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Dalam hubungannya, keluarga biasa disebut primary group. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.

4.      Fungsi Keluarga
Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan oleh keluarga itu dapat digolongkan atau dirinci kedalam beberapa fungsi, yaitu:
a.      Fungsi Biologis
Dengan fungsi ini diharapkan agar para keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya. Karena dengan perkawinan akan berlangsung proses kelangsungan keturunan. Dan setiap manusia pada haikatnya terdapat semacam tuntutan biologis bagi kelangsungan hidup keturunannya, melalui perkawinan.
b.         Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung dari gangguan-gangguan sebagai berikut :
·         Gangguan udara dengan berusaha menyediakan rumah
·         Gangguan penyakit dengan berusaha menyediakan obat-obatan
·         Gangguan bahaya dengan berusaha menyediakan senjata, pagar tembok dan lain-lain

c.       Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan manusia yang pokok yaitu :
·         Kebutuhan makan dan minum
·         Kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya
·         Kebutuhan tempat tinggal

d.      Fungsi Keagamaan
Di negara Indonesia yang berideologi Pancasila berkewajiban pada setiap warganya untuk memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing. Dengan dasar dan pedoman ini keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
e.       Fungsi Sosial
Dengan fungsi ini diharapkan agar sebuah keluarga dapat memberikan bekal yang baik bagi anak-anaknya dengan memperkenalkan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang diharapkan mereka jalankan kelak jika sudah dewasa. Selain itu juga pentingnya pewarisan kebudayaan. Kebudayaan yang diwariskan itu ialah kebudayaan yang telah dimiliki oleh orangtuanya, diwariskan kepada anak-anaknya dalam bentuk sopan santun, bahasa, tata krama, cara bertingkah laku, dan lain-lain.


5.      Pengertian Masyarakat
Masyarakat merupakan suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, masyarakat ialah sejumlah manusia dl arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yg mereka anggap sama.
Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat digolongkan menjadi dua yaitu masyarakat sederhana dan masyarakat maju (modern) :
1.      Masyarakat Sederhana
Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitif) pola pembagian kerja cenderung dibagi menurut jenis kelamin. Pembagian kerja dalam bentuk lain tidak terungkap dengan jelas, sejalan dengan pola kehidupan dan pola perekonomian masyarakat primitif atau belum sedemikian rupa seperti masyarakat maju (modern).

2.      Masyarakat Maju
Masyarakat maju memiliki beraneka ragam kelompok sosial, atau lebih akrab disebut dengan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
Organisasi kemasyarakatan itu dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan terbatas sampai pada cakupan nasional, regional maupun internasional.
Dalam lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan sebagai kelompok masyarakat non industri dan masyarakat industri.




B.   Pemuda dan Sosialisasi

1.      Pengertian pemuda dan sosialisasi
Pemuda adalah suatu generasi yang pundaknya terbebani bermacam-macam haapan, terutama terhadap generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui proses belajar dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Proses sosialisasi sebenarnya berawal dari keluarga.

2.      Proses Terjadinya Sosialisasi
Setiap individu mengalami proses sosialisasi yang berbeda. Karena proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Jadi sosialisasi dititikberatkan soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian (self) dan kepribadian seseorang terhadap diri sendiri dan memandang adanya pribadi orang lain diluar dirinya.
Proses sosialisasi sendiri terjadi melalui “conditioning” oleh lingkungan yang menyebabkan individu mempelajari pola kebudayaan yang )undamental seperti berbahasa, cara  berjalan, duduk, makan, apa yang dimakan, berkelakuan sopan, mengembangkan sikap yang dianut dalam masyarakat seperti sikap terhadap agama, seks orang yang lebih tua, pekerjaan dan sebagainya.

3.      Peranan Sosial Mahasiswa dan Pemuda Di Masyarakat
Peranan Sosial Mahasiswa bisa dikatakan pemuda yang aktif dan berintelektual yang akan berperan sebagai generasi yang diharapkan akan meneruskan generasi sebelumnya, yang akan membangun negaranya menjadi lebih baik (maju). Sedangkan Pemuda adalah sesorang Individu atau kelompok yang berperan aktif didalam masyarakat dan bisa dikatakan Mahasiswa atau tidak, karena belum semua pemuda yang berintelektual mampu secara ekonomi untuk menjenjang pendidikan yang lebih tinggi, karna biaya pendidikan yang semakin mahal.  Bisa dikatakan Pemuda memiliki Sosialisasi yang tinggi yang dapat berperan penting dilingkungan masyarakat kuhususnya bersosialisai untuk menjadi penengah didalam lingkungan sekitar maupun secara luas.



Referensi:
Buku MKDU Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma



Tidak ada komentar:

Posting Komentar