Manusia dan Keindahan
Manusia adalah makhluk yang paling peka terhadap
keindahan, tidak seperti makhluk hidup yang lainnya. Apabila orang yang sudah
terbiasa hidup dengan keindahan, lalu melihat orang lain yang tidak besih atau
indah maka mereka pasti akan menjauh dan mencoba untuk menjaga keindahan yang
mereka punya.
Keindahan sendiri mempunyai arti abstrak dan memerlukan
penampilan atau memerlukan wujud nyata, dengan kata lain keindahan berhubungan
dengan bentuk. Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai
suatu kualitas abstrak dan sebuah benda tertentu yang indah. Dalam pembatasan
filsafat, kedua pengertian ini kadang-kadang sering dicampur adukkan.
Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian,
yaitu :
a. Keindahan dalam arti luas
b. Keindahan dalam arti estetis murni
c. Keindahan dalam arti terbatasdalam pengertiannya dengan penglihatan
Keindahan mempunyai nilai estetik yang disebut keindahan berdasarkan
penglihatan dan harmonia untuk keindahan pendengaran.
Nilai Estetik
Nilai estetik adalah nilai yang berhubungan dengan segala
sesuatu yang mencakup pengertian keindahan. Nilai adalah suatu kenyataan
psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari penggunaannya karena terdapat
dalam jiwa manusia dan sesuatu benda yang dapat terbukti kebenarannya.
Hubungan Kebudayaan dengan
Keindahan
Kebudayaan disetiap daerah harus memiliki nilai estetika
karena apabila kebudayaan itu memiliki nilai estetika, maka orang yang memiliki
budaya itu akan bangga terhadap budaya mereka dan tak akan terbawa ke budaya
lain dan budaya lain pun akan memuji keindahan dari kebudayaan yang mereka
punya pula.
Kesimpulan
Jadi, kita harus menjaga
jasmani, lingkungan, benda, dan hal lainnya yang kita punya agar selalu tetap
indah dan tetap memiliki nilai yang menarik bagi semua orang yang melihatnya.
Al-Quran Menjawab Hati
Yang Bersedih
Kamu sedang bersedih? merasa banyak masalah dan ujian? wah, kamu ga sendiri
sob. Banyak yang berfikir seperti itu. Sebagian besar bilang : Ah, itu mah
biasa, wajar sebagai manusia kita merasa jenuh, aga berat, dsb. Tapi benarkah
begitu? Atau patutkah kita seperti itu? hey, sobat..bangun!! berwudhu, dan baca
kitab penunjuk jalan yang terjaga keasliannya sampai hari akhir…Apapun
pertanyaan kalian, pasti ada jawabannya dalam Al-Qur’an…terutama saat sedih,
seperti di bawah ini..
Manusia Bertanya : Kenapa aku diuji?
Qur’an Menjawab : “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan: “Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi?” (Lihat
QS.Al-Ankabuut : 2).
“Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka
sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta”. (Lihat juga QS.Al-Ankabuut : 3)
Manusia Bertanya : Kenapa aku tidak diuji saja dengan hal-hal yang baik?
Qur’an Menjawab : “…boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik
bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk
bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (Lihat QS.Al-Baqarah :
216)
Manusia Bertanya : Kenapa aku diberi ujian seberat ini?
Qur’an Menjawab : “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya……….” (Lihat QS.Al-Baqarah : 286)
Manusia Bertanya : Bolehkah aku frustrasi ?
Qur’an Menjawab : “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu
bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya),
jika kamu orang-orang yang beriman”. (Lihat QS.Ali Imraan : 139)
Manusia Bertanya : Bolehkah aku berputus asa ?
Qur’an Menjawab : “…dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”.
(Lihat QS.Yusuf : 87)
Manusia Bertanya : Bagaimana cara menghadapi ujian hidup ini?
Qur’an Menjawab : “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan
kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan
bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung”. (Lihat QS.Ali Imraan : 200)
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’”. (Lihat
QS.Al-Baqarah : 45)
Manusia Bertanya : Bagaimana menguatkan hatiku?
Qur’an Menjawab : “….Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Ilah selain Dia.
Hanya kepada-Nya aku bertawakal…….” (Lihat QS.At-Taubah : 129)
Manusia Bertanya : Apa yang kudapat dari semua ujian ini?
Qur’an Menjawab : “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan surga – Nya……….” (Lihat QS.At-Taubah : 111)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar