Senin, 03 Oktober 2016

Sistem Cerdas

PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM CERDAS
SOFTSKILL
Dosen : Jalinas






Disusun Oleh :

Rachma Putri Widhowati
18114674
3KA21


Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi



KATA PENGANTAR


Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin-Nya saya dapat menyelesaikan makalah Pengantar Teknologi Sistem Cerdas.
             Makalah ini berisikan tentang sistem cerdas. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang apa itu sistem cerdas, dan kita dapat memahaminya.
            Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
            Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam menyusun makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita semua. AMIN.




Depok, Oktober 2016


Penulis





DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………………………………………………………………………………. i
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………………………………………. ii
Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………………………………….. iii
BAB I   PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………………………………… 1
A.      Latar Belakang ………………………………………………………………………………………………………… 1
B.      Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………………..…………... 1
C.      Tujuan Penulisan ………………………………………………………………………………………………….…. 2
BAB II   PEMBAHASAN …………………………………………………………………………………………………….…… 2
A.      Pengertian Sistem Cerdas ….............……………………………………………………...................... 2
B.      Sejarah Kecerdasan Buatan .......................................................................................... 3
C.      Sudut Pandang Kecerdasan Buatan .............................................................................. 4
D.     Macam-macam Bidang Yang Menggunakan Kecerdasan Buatan ................................. 5
BAB III   PENUTUP ………………………………………………………………………………………………...........…..... 9
A.      Kesimpulan ……………………………………………………………………………................................… 9
DAFTAR PUSATAKA …………………………………………………………………………………………………………... 10






BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG
Kecerdasan buatan merupakan cabang salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia, dan dalam merepresentasikan pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol daripada bilangan dan proses informasi berdasarkan metode heuristic atau dengan berdasarkan sejumlah aturan.
Artificial Intelligence (AI) merupakan sub bidang pengetahuan komputer yang khusus ditujukan untuk membuat software dan hardware yang sepenuhnya bisa menirukan beberapa fungsi otak manusia.

B.      RUMUSAN MASALAH
1.      Apa itu sistem cerdas ?
2.      Bagaimana sejarah kecerdasan buatan ?
3.      Bagaimana sudut pandang kecerdasan buatan ?
4.      Apa saja macam-macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan ?

C.      TUJUAN PENULISAN
1.      Mengetahui pengertian sistem cerdas
2.      Memahami sejarah kecerdasan buatan
3.      Memahami sudut pandang kecerdasan buatan
4.      Mengetahui macam-macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan





BAB II
PEMBAHASAN

A.     PENGERTIAN SISTEM CERDAS
Kecerdasan Buatan atau kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau Intelegensi Artifisial (bahasa Inggris: Artificial Intelligence atau hanya disingkat AI) didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika.
Banyak hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi untuk Informatika relatif tidak bermasalah. Seperti contoh: mentransformasikan persamaan, menyelesaikan persamaan integral, membuat permainan catur atau Backgammon. Di sisi lain, hal yang bagi manusia kelihatannya menuntut sedikit kecerdasan, sampai sekarang masih sulit untuk direalisasikan dalam Informatika. Seperti contoh: Pengenalan Obyek/Muka, bermain sepak bola.
Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah yang kuat, AI membentuk cabang yang sangat penting pada ilmu komputer, berhubungan dengan perilaku, pembelajaran dan adaptasi yang cerdas dalam sebuah mesin. Penelitian dalam AI menyangkut pembuatan mesin untuk mengotomatisasikan tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas. Termasuk contohnya adalah pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah. Hal-hal seperti itu telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan perhatian pada penyediaan solusi masalah kehidupan yang nyata. Sistem AI sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, obat-obatan, teknik dan militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak komputer rumah dan video game.



B.      SEJARAH KECERDASAN BUATAN
Di awal abad 20, seorang penemu Spanyol yang bernama Torres Y Quevedo, membuat sebuah mesin yang dapat mengskakmat raja laannya dengan sebuah raja dan ratu. Perkembangan secara sistematis kemudian dimulai ditemukannya komputer digital.

·         Pada tahun 1950-an Alan Turing seorang matematikawan dari Inggris. Pertama kali mengusulkan adanya tes untuk melihat bias tidaknya sebuah mesin dikatakan cerdas(dikenal dengan Turing Test) seolah-olah mesin mampu merespon terhadap serangkaian pertanyaan yang diajukan.
·         Istilah kecerdasan buatan dimunculkan pertama kali pada tahun 1956 ketika John Mc Cathy dari Massachusets Institute of Technology (MIT) menciptakan bahasa pemrograman LISP
·         Loghic Theorist (1956), diperkenalkan pada Dartmouth Conference, program ini dapat membuktikan teorema-teorema matematika.
·         Mesin Neural Network pertama oleh Marvin Minsky (1958)
·         Sad Sam, deprogram oleh Robert K. Lindsay (1960), program ini dapat mengetahui kalimat-kalimat sederhana yang ditulis dalam bahasa Inggris dan mampu memberikan jawaban dari fakta-fakta yang didengar dalam sebuah percakapan.
·         Muncul logika samar (1965) yang merupakan pelaksanaan konsep samar di atas system komputer. Logika samar mengukur ketidaktepatan dengan cara yang tepat, seperti yang diperlukan mesin.
·         ELIZA (1967), diprogram oleh Joseph Weizenbaum, yang mampu melakukan terapi terhadap pasien dengan memberikan beberapa pertanyaan.
·         Program Microworld dengan penciptaan proyek SHRDLU (1968) merupakan Expert System yang pertama.
·         Pada tahun 1972 bahasa Prolog dimunculkan.
·         John Holland (1975) mengatakan bahwa setiap problem berbentuk adaptasi (alami maupun buatan) secara umum dapat diformulasikan dalam terminologi genetika (Algoritma Genetika).
·         Sistem catur AI mengalahkan manusia (Pecatur master) pada tahun 1991.
·         Robotik, peranti mekanika yang diprogram untuk melakukan berbagai tugas.
C.      SUDUT PANDANG KECERDASAN BUATAN
Kecerdasan Buatan dapat dipandang dari sudut pandang, antara lain :
1.      Sudut Pandang Kecerdasan
Kecerdasan buatan akan membuat mesin menjadi ‘cerdas’ (mampu berbuat seperti apa yang dilakukan oleh manusia).

2.      Sudut Pandang Penelitian.
Kecerdasan buatan adalah suatu studi bagaimana membuat agar komputer dapat melakukan sesuatu sebaik yang dikerjakan oleh manusia.

Domain Penelitian dalam kecerdasan buatan :
a.      Mundane task
-        Persepsi (vision & speech).
-        Bahasa alami (understanding, generation & translation).
-        Pemikiran yang bersifat commonsense.
-        Robot control.

b.      Formal task
Permainan/games.
Matematika (geometri, logika, kalkulus integral, pembuktian).

c.       Expert task
Analisis finansial.
Analisis medikal.
Analisis ilmu pengetahuan.
Rekayasa (desain, pencarian kegagalan, perencanaan manufaktur).

3.      Sudut pandang Bisnis.
Kecerdasan buatan adalah kumpulan peralatan yang sangat powerfull dan metodologis dalam menyelesaikan masalah-masalah bisnis.



4.      Sudut pandang Pemrograman.
Kecerdasan buatan meliputi studi tentang pemrograman simbolik, penyelesaian masalah (problem solving) dan pencarian (searching).

D.     MACAM-MACAM BIDANG YANG MENGGUNAKAN KECERDASAN BUATAN
1.      SISTEM CERDAS BERBASIS PENGETAHUAN
Sistem cerdas berbasis pengetahuan adalah sistem yang memiliki kemampuan menyerap kepakaran seorang ahli. Sistem ini ditunjukkan pada Gambar 2.1 memiliki sebuah blok utama berupa basis pengetahuan yang berisi informasi kepakaran. Informasi kepakaran dijabarkan algoritma cerdas, dan komponen prakondisi isyarat yang mengatur kerja sensor-sensor. Algoritma cerdas inilah yang memutuskan aksi-aksi yang tepat untuk setiap keadaan/status sistem.

 
 


Contoh kepakaran yang bisa disimpan oleh sistem ini antara lain adalah kepakaran untuk menghindari rintangan-rintangan, kepakaran untuk menginjeksi pupuk dengan takaran yang tepaT, memisahkan obyek-obyek sesuai dengan klasifikasi tertentu, atau kepakaran untuk mengenal dengan baik kondisi obyek hasil pertanian yang hendak dipanen. Kepakaran ini tentunya harus didukung oleh sensor dengan presisi yang memadai.





2.      SISTEM LOGIKA SAMAR (FUZZY LOGIC SYSTEM)
Sistem logika samar adalah sistem yang mengadopsi strategi kendali dengan logika inferensi samar. Logika inferensi (penyimpulan) samar ini mengolah data-data eksternal dengan menggunakan fungsi-fungsi keangotaaan yang bersifat samar. Gambar 2.2 menunjukkan struktur dasar sebuah sistem cerdas berbasis logika samar.
Sistem logika samar secara luas telah digunakan dalam aplikasi mekatronika dalam bidang pertanian seperti untuk mendeteksi kadar nitrogen hasil bumi menggunakan sensor multi-spectral. Selain itu sistem ini secara efektif juga bisa digunakan untuk mengendalikan robot bergerak.




    Gambar 2.3 menunjukkan arsitektur dari sistem logika samar (SLS). Sistem SLS terdiri dari beberapa komponen di antaranya blok Membership Function (NB, NS, Z, PS, PB), blok fungsi minimum (Min1, s.d. Min 25), blok fungsi maksimum (MAX), blok pengali (Mult), penjumlah (ADDER), dan pembagi (DIV). Blok-blok tersebut secara fungsional bekerja dengan cara mengeksekusi aturan-aturan inferensi yang telah ditetapkan hingga menghasilkan keluaran keputusan kendali.




3.      SISTEM BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN  (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)
Jaringan syaraf tiruan terinspirasi dari sistem pengorganisasian otak manusia yang terdiri dari beratus milyar sel syaraf dengan tipe yang bervariasi. Neuron adalah sel syaraf khusus yang menghantarkan isyarat elektris. Sekitar 10% dari keseluruhan sel adalah neuron, atau ada sekitar 10 milyar neuron di dalam otak manusia. Setiap neuron berinteraksi dengan neuron yang lain melalui kontak yang disebut sinapsis. Rata-rata setiap neuron menerima isyarat dari sekian ribu sinapsis. Jadi otak dibangun dari jaringan neuron dalam jumlah sangat besar.

Gambar 2.4(a) menunjukkan jaringan syaraf tiruan (berstruktur multilapisan) dengan sejumlah neuron yang dihubungkan oleh sinaptik-sinaptik. Perbesaran dari jaringan memperlihatkan dua buah neuron yang dihubungkan oleh sebuah sinaptik. Neuron melakukan dua buah operasi yaitu operasi penjumlahan isyarat-isyarat sinaptik terboboti dan operasi aktivasi non-linear. Sinaptik mengirimkan isyarat dari satu neuron ke neuron berikutnya dengan bobot sebesar wij yang dapat diatur melalui prosedur pelatihan.





Gambar 2.4(b) menunjukkan arsitektur dalam menerapkan JST dalam sistem kontrol. Sistem JST telah sukses diimplementasikan ke dalam mikroprosesor untuk aplikasi teknologi pertanian dengan pemupukan presisi tinggi. JST juga telah sebagai sistem penghematan pengguanaan energi pada stasium pompa hidrolik.
JST terdiri dari sejumlah besar sel syaraf (neuron) dengan interkoneksi yang sinaptik yang sangat besar pula. Gambar 2.5 menunjukkan model JST yang terdiri dari 3 lapisan, 32 sel syaraf yang dikelompokkan dalam 9 buah grup, dan sejumlah interkoneksi sinaptik antar neuron pada lapisan yang berbeda.
Neuron dan sambungan sinaptik akan menyimpan informasi penting tentang kepakaran yang diperoleh setelah JST dilatih dengan berbagai data-data pasangan input-output yang diinginkan. Salah satu algoritma yang cukup terkenal untuk melatih JST adalah algoritma “Backpropagation”. Algoritma ini akan mengubah nilai-nilai bobot sinaptik sehingga JST akan membentuk fungsi-fungsi khusus sesuai yang diajarkan. Jadi melalui neuron dan bobot-bobot sambungan sinaptik, JST berfungsi untuk menyimpan informasi kepakaran yang sewaktu-waktu diperlukan untuk mengelola data-data isyarat yang telah pernah diajarkan sebelumnya.






BAB III
PENUTUP

A.     KESIMPULAN
Sistem cerdas adalah sistem yang dapat mengadopsi sebagaian kecil dari tingkat kecerdasan manusia untuk berinteraksi dengan keadaan eksternal suatu sistem. Sebagian kecil dari tingkat kecerdasan itu antara lain: kemampuan untuk dilatih, mengingat kembali kondisi yang pernah dialami, mengolah data-data untuk memberikan aksi yang tepat sesuai yang telah diajarkan, dan kemampuan menyerap kepakaran seorang ahli melalui perintah yang dituliskan dalam sebuah bahasa pemrograman tertentu.




DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar